......Biar pengalaman ini sudah berlalu, mudah-mudahan bermanfaat untuk teman-teman yang mengalami masalah dengan gigi geraham bungsu....
05 Pebruari 2011….akhirnya gigi geraham bungsu yang numbuhnya dalam posisinya miring diangkat juga setelah sekian lama bercokol diujung belakang mulut sebelah kiri bawah. saudaranya yang disebelah kanan dengan posisi yang sama masih ada, tp mudah-mudahan ga bermasalah lagi.
Cerita si gigi geraham sebelah kiri bawah yang puanjang…
Bermula kira-kira pada akhir bulan November 2010 mulai merasakan nyut nyut di sebelah kiri bawah, berlanjut di Bulan Januari dan mencapai puncaknya Minggu 23 Januari 2011, seperti biasa sore hari di hari Minggu adalah jadwalnya balik ke Jakarta, di anter oleh my hubby….kehujanan deres menuju stasiun, alhasil baju basah padahal tidak bawa ganti. Di awal perjalanan ke Jakarta alhamdulilah lancer, tp menjelang tengah malam badan terasa kedinginan, nyut nyut di gigi mulai berasa dan makin berasa sampai pagi, hingga aku tidak dapat melanjutkan tidurku. Alhamdulilah kereta tiba di Jakarta tepat waktu, seperti biasanya Senin pagi ke kantor walaupun gigi terasa sakit. (bukan gigi si sebenernya yang sakit, tp tepatnya gusi kali ya.. soalnya gigi itu kan tulang jd ga bakalan sakit wkwkwkwkkk… J).
Selasa 25 Januari 2011..
Di kantor yang kurasakan hanya sakit yang luar biasa… migrain di sebelah kiri kepala, telinga berdengung & badan bagian kiri terasa pegal-pegal semua, seperti orang yang kecape’an sehabis membawa beban yang sangat berat. Pulang kantor, sesampai di rumah kucoba untuk leyeh-leyeh, berharap sakit itu reda … tetapi ternyata harapan itu tidak juga terwujud. Ya Alloh aku ikhlas dengan ini semua… aku yaqin Alloh memberiku cobaan ini karena aku kuat menerimanya. Semaleman tidak bisa tidur, sakit itu sungguh terasa menyiksa…
Rabu, 26 Januari 2011….
Terpaksa Ijin Datang Siang ke kantor karena migren di kepala ini. To all my team “mohon maaf ya…gara-gara gigi ini jadi sering ijin J” .
Kamis, 27 januari 2011
Terpaksa tidak bisa ngantor. Sorenya niat mau ke Dokter Spesialis Gigi (drg) di deket rumah, drg. Langganannya Bu Haji, Bu Haji bilang hasilnya bagus & obatnya paten. Sehabis magrib kucoba ke rumah si drg. Itu tp ternyata hari itu tidak buka praktek. Malemnya rasa sakit itu kemabali menyerangku, sehingga semaleman tidak bisa tidur dengan lelap. Rasanya aku sudah menyerah…. Mulailah browsing mencari dokter specialis gigi (drg) yang praktek di sekitar daerah Matraman. Finally dengan menimbang, mengingat berbagai aspek …. Aku memutuskan dan menetapkan (hayyah..kayak bikin SK aja ya hehehe…) ku pilih periksa di RS. Agung yang di deket Pasaraya Manggarai.
Jum’at 28 januari 2011
Janjian sama drg. Shanti jam 10, terpaksa hari itu Ijin datang siang lagi buat periksa ke drg, maaf ya Pak Eko ijin datang telat lagi buat ke dokter, jawab pak eko “ Akhirnya….nyerah juga”. Jam 10 lewat drg. Shanti datang, masuk ke ruangan… Seperti biasa, perasaan ini udah illfeel duluan klo keruangan dokter (dari dulu paling males ke dokter, klopun ke dokter kadang obat itu tidak kumakan…..tp malah kusembunyiin,, …. Sorry ya my hubby, mending disuruh makan bakso citra deh hehehee). Cek n ricek ini itu akhirnya dikasih 2 surat pengantar oleh Drg. Shanti, 1 untuk foto rontsen, dan yang 1 pengantar untuk ke Dokter specialist Bedah Mulut. Ngobrol dan ngobrol banyak sama Drg. Shanti says “bahwa letak gerahamku yang sebelah kiri posisinya miring ke depan, sehingga mendesak gigi yang di depannya, karena posisinya yang miring maka di bagian itu akan susah dibersihkan hanya dengan sikat gigi biasa, sehingga bolong dan itu yang menimbulkan sakit, dan sakit ini akan selalu kambuh klo tidak dicabut”. Drg. Shanti ini kasih usul klo misalnya operasi bisa ke fakultas kedokteran gigi UI. Tapi aku bilang “ nantilah dokter saya lihat situasi dan kondisi dulu” …
Karena operasi tidak dapat dilakukan pada saat gigi dalam keadaan sakit, maka aku diberi obat (danalgin namanya)…. Obat ini berguna untuk mengurangi rasa sakit buat sakit gigi yang kondisi gigi sudah bolong. Alhamdulilah dengan minum obat ini rasa sakit yang selama ini kurasakan, lumayan banyak berkurang.
Senin, 31 Januari 2011
Sebelum ke kantor mampir foto rontsen di Pramita Utama Lab, kebetulan ni lab deket rumah, jam 05.50 berangkat…alhmdulilah dapet antrian no 2. Lab ini buka mulai jam 6 Pagi tiap hari Senin – Sabtu, kata CSnya. Kuputuskan rontsen di Jkt biar pas di Jogja ga perlu wira wiri lagi.
Menimbang dan mengingat akhirnya kuputuskan operasi di Jogja saja, soalnya klo misalnya operasi di Jakarta nanti siapa yang menunggui klo aku pingsan pas di operasi hahahaa..secara takut sm jarum suntik segala macem alat kedokteran lainnya.
Sharing sama mbak Lina (temen waktu kost di asdabil….ajzkk lho mbak lina sharingnya J). Mbak lina says, mbak lina operasi di Fakultas Kedokteran UGM, soal biaya pasti lebih murahlah sama di Drg, di Fak Kedokteran UGM ini waktu mbak lina operasi gigi gerahamnya biayanya kurang lebih 250.000/gigi, obatnya ga sampai 30ribu dan foto rontsennya ga sampai 20 ribu.
Rabu, 02 Pebruari 2011
Hasil diskusi sm my hubby, diputuskanlah operasi gigi geraham (bahasa kedokterannya odontectomy) di RS Bethesda Yogyakarta. By telp seperti biasa konsultasi untuk pelaksanaan, akhirnya diputuskan hari Jum’at 04 Pebruari 2010. Di RS Bethesda ada 2 dokter yang bisa melaksanakan odontectomy yaitu Dr.Prihatiningsih,Sp.SU.,Sp.BM & dan Drg.Didit Istiadi. Tapi menurut info dari RS kalau Drg Didit Istiadi masih dalam proses untuk menjadi Spesialist Bedah Mulut, sehingga kita putuskan yang melaksanakan odontectomy adalah Dr.Prihatiningsih,Sp.SU.,Sp.BM.
Rabu sore, pulang ke Jogja.
Jum’at, 04 Pebruari 2011
Dianter my hubby pagi-pagi berangkat ke RS. Bethesda, Gesya ku ajak pula sekalian periksain Gesya ke Dokter Spesialist Kulit karena dia ada alergi diapers. Mentalku hari ini sudah bulat dan siap untuk operasi, soalnya ke ingat saat gigi ini kambuh.. rasa sakitnya sungguh sangat luar biasa. Tapi sayang Dr.Prihatiningsih,Sp.SU.,Sp.BM ada jadwal mendadak sehingga odontectomy hari ini dibatalkan., akhirnya janjian pada esok harinya Sabtu 05 Pebruari 2011. Biarpun odontectomy tidak jadi dilaksanakan, ga papalah… hari ini dapat memeriksakan pantatnya Gesya yang alergi diapers ke Dr.Gabriel Erny W.,M.Kes.,Sp.KK.
Sabtu, 05 Pebruari 2011
Bikin schedule sama Dr.Prihatiningsih,Sp.SU.,Sp.BM operasi jam 14.00, tapi jam 12.00 Bu dokter sms, minta operasinya dimajukan jam 13.00. karena perjalanan akhirnya sampai di RS jam 13.30an lewat, pas sampai di RS bu dokter ternyata juga belum sampai. Jam 14.00 Dr.Prihatiningsih,Sp.SU.,Sp.BM datang…melihatnya mulailah dag dig dug itu muncul. Setelah ngobrol konsultasi ini dan itu, mulailah operasi itu dilaksanakan. Aku disuruh duduk di kursi pesakitan. Bismillah kataku dalam hati, aku udah pasrah.. ..siap lahir batin. Aku celingak celinguk pengen tahu jarum biusnya segedhe apa trus dari sekian banyak alat yang ada kira-kira mana yang dipakai.
Beberapa saat kemudian mulailah operasi itu dilaksanakan. “Yak Mulai” aku disuruh mangap Aaaaaaaaaaaaaaa………. trus sekilas mulutku dimasukin jarum suntik, trus ga tau alat apaan dokternya cetak cetek aja kayak orang ngebekam itu.
Bu Dokter : “sakit ga?”
Aku : “ enggak, emang itu apa dok?”
Dr. : " itu tadi di suntik bius"
Bu Dokter : "ooooo..." (hati tenang.. eeeeeeealah gak kerasa toh...*sombong dikit*)
Setelah beberapa menit kemudian Bu dokter dibantu sama perawat mulai memasukkan bermacam-macam alat ke mulutku…Alat2 nya seperti punya tukang bangunan (tapi yang ini ujudnya lebih kecil). "ngiiiiiiiiiiiiiiingggg………. grrrr" Kata bu dokter “karena gigi ini sebenernya sehat maka tidak bisa di ambil secara langsung, jadi harus dipecah-pecah dulu. Sehabis itu gigi gerahamku di borr untuk dipecahkan”, kataku “ ngikut deh dok gimana baiknya, yang sakit gigi saya ga kambuh lagi” (ngomong masih sambil mangap nih hehehee). "tok tok tok.." kayaknya gigiku di palu gitu biar belah
"cekreeek... kreeek" di congkel pake linggis
aku cuma merem.. sereeem ....mulut pegel menganga terus.... bermacam-macam suara di dalam mulutku.. pasrah, menyebut nama Allah, kaki gemeter ... lemesss lagi diare pula... lengkap sudah! berdoa "Ya Allah mudahkanlah bu dokter ini mencabut gigiku". Btw saat gigi gerahamku diborr … aku masih merasakan nyeri2 gimana gitu padahal sudah di suntik anestesi, akhirnya pengeboran dihentikan dan sama bu dokter dilakukan penambahan anestesi.. cetak cetek lagi deh Bu dokter di sekitar gigi. Itu dilakukan berulang-ulang. Setelah gigi geraham itu pecah, mulailah satu persatu cabut…
Bu Dokter : "dapet satu nih"
Aku : (ngintip.. oh kecil yak ternyata akarnya") suara itu kembali "ngiiiing... tok tok..cekreeeek..."
Bu Dokter : (ambil tang) "giginya keluar masuk nih" (ambil linggis lagi)
Aku : "Ya Allah.. kapan berakhir huu huuu huu " (kaki lemes..gemeter)
Bu Dokter : "satu lagi nih.. sekarang sisa satu akar yang paling gede yah"
Aku : (pasraaaaah)
suara itu lagi " tok tok..cekreeeek...kreeeek"
Bu Dokter : "Akarnya bengkok nih, ada daging numbuh di tengahnya”,
Aku : (gak bisa mikir lagi ...buteeek)
Setelah pake linggis..tang..linggis lagi .. tang lagi...akhirnya si akar paling gede tercabut juga... ALHAMDULILLAH… legaaa….. kayak abis ngelahirin gesya dulu …. bayinya dah lahir.... fiiiiiiiuuuuuh.
waktu pelaksanaan operasi itu aku bahkan sampai nangis… hiii malu-maluin aja ya. Tapi sakit itu aku tahan, karena ke ingat gigi geraham ini kalau pas kambuh sakitnya lebih parah.
Liat gigiku yang terbelah jadi 3... ternyata akarnya tidak sebesar yang aku bayangkan hehehehe...kira-kira operasi pencabutan giginya memakan waktu 1 jam..
Bu dokter : "Mo dibawa pulang ga giginya?"
Me : "No Way...makasih"
Selesai gigi geraham dicabut dilanjut sama proses penutupan gusi, yaitu dengan di jahit, ga kerasa memang karena masih dalam pengaruh anestesi tapi melihat prosesnya ngeri juga, benang yang dipake seperti senar yang bening (aku milih benang yang langsung jadi daging, jadi tidak perlu ada proses pengangkatan benang lagi), sedangkan jarumnya menggunakan jarum persis seperti kail yang dipakai untuk mincing ikan. Ngeri deh pokoknya… sampai sekarang masih suka kebayang . 1 jam akhirnya proses operasi selesai, aku disuruh nggigit kain kasa yang sudah dikasih obat selama 1 jam… hmmm, lumayan juga. Belum bisa membayangkan bagaimana rasanya jika biusnya nanti udah hilang.
Proses selesai, tinggal menyelesaikan administrasi. Operasi gigi geraham ini termasuk dalam operasi besar (dalam kategori khusus gigi). Biaya operasi sekitar 1.4 dan obat kurang lebih Rp. 300.000,-.
Sampai di rumah diem aja, masih sedikit stress bersiap-siap menahan sakit kalo bius abis... kasian Gesya ngajak Bundanya main, tapi Bundanya lagi stress mikirin bius nih… 
sejam berlalu.. dua jam berlalu... eh kok gak sakit yah... horeeee... 
cuma mulut gak nyaman... gak berani makan dulu..jadi minum aja.. kata dokter disuruh minum & makan yang dingin-dingin dulu. Ya Alloh mudah-mudahan dengan operasi ini semua rasa sakit yang dulu hilang & semoga malem nanti bisa tidur nyenyak…do’aku.
Alhamdulilah malemnya bekas jahitannya tidak terasa sakit, jadi lumayan bisa tidur nyenyak. Hari ke-2, ke-3, ke-4 pipi ini jadi cubby karena bengkak. Dapat surat istirahat dari Dr.Prihatiningsih,Sp.SU.,Sp.BM sampai tgl 09 Peb 2011, sebenernya pengen lanjut cuti 2 hari tp berhubung 1 dan hal lain akhirnya tgl 09 sore berangkat ke Jkt. Ngantor 2 hari (10&11 Peb 2011) trus balik lagi ke Jogja… lumayan libur lagi sampai tgl 15.
Begitulah cerita waktu odontectomy kemaren,..
Menurut Dr.Prihatiningsih,Sp.SU.,Sp.BM , 4 gigi geraham yang paling belakang itu tidak ada fungsinya, karena kita mengunyah pake 3 geraham yang di depannya. Jadi begitu geraham bungsu itu bermasalah sebaiknya langsung dicabut saja sebelum menimbulkan komplikasi yang lainnya. Terlebih kalau Gigi geraham itu tumbuhnya miring ke depan, karena kalau didiamkan akan merembet ke gigi di depannya yang dapat mengakibatkan gigi berlubang kalau kita tidak bisa menjaganya dengan baik. Salah satu artikel yang dulu pernah aku baca sebelum odontectomy di http://www.dentiadental.com/articles/gigi-geraham-bungsu-perlukah-dicabut/ .
